Testimony
Nugrah Hariadi
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pinus Elok
"OBI termasuk yang sangat bisa diterima masyarakat. Masyarakat juga sudah mengenal OBI seperti apa. Jadi, masyarakat kita welcome. Banyak sekali kegiatan dari OBI, ide-idenya juga luar biasa. Mereka juga survei ke masyarakat, apa yang dibutuhkan masyarakat. Selama ini, OBI, setiap ide mereka, setiap gagasan mereka, membumi. Jadi bisa langsung diterapkan ke masyarakat, karena itu yang kita butuhkan. Saya sangat mendukung dan mengucapkan terima kasih yang besar untuk Yayasan OBI. Semoga ke depan kerja sama kita semakin ditingkatkan.“

Daswan
Pengendali Program Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan
“Selama ini OBI luar biasa, artinya sangat peduli kepada masyarakat. Mudah-mudahan OBI tetap bisa peduli dan tetap memberikan yang terbaik dalam rangka kepeduliaan terhadap masyarakat. Harapan kita, terus berkesinambungan dalam sosial-kemanusiaan OBI ini. Mudah-mudahan OBI tetap membantu masyarakat.”
Herawati Ningsih Batubara, S.Pd.
Kepala Seksi Siaran RRI Gunungsitoli Nias
"Obor Berkat Indonesia saya rasa, dengan hadirnya di Pulau Nias ini, kita berterima kasih sekali. Karena kita lihat OBI ini tidak material, tetapi bagaimana mensejahterakan masyarakat dan kepeduliannya dengan masyarakat itu tinggi sekali."
Fadhusi Daely, S.Pd.
Bupati Nias Selatan
“Saya nilai secara objektif, apa yang dilakukan OBI sangat menyentuh, sekali lagi sangat menyentuh, dirasakan oleh masyarakat banyak. Kiranya ke depan diteruskan kegiatan ini, pemberian makanan tambahan, gizi.”

Adon
Public Figure, Base Jam
"Luar biasa banget, Obor Berkat Indonesia bisa bekerjasama dengan No Barriers. Lewat kerjasama ini kami belajar dan diingatkan, kemana kami selama ini? Obor Berkat Indonesia lewat semboyannya "Saya Senang Menolong Orang Lain" menginspirasi kami untuk melakukan tindakan kasih yang nyata bagi bangsa ini. Sudah saatnya kita sebagai bagian dari bangsa ini, juga peduli dengan sesama. Kalau kita peduli, semua orang di Indonesia ini tidak ada yang susah, tidak ada yang sakit, tidak ada yang bodoh dan tertinggal. Kalau kita mau berbagi apa yang kita punya; berbagi pikiran, tenaga dan waktu maka tidak ada orang yang kesulitan di negeri ini. Seperti yang OBI lakukan yaitu senang menolong orang lain, kami mengajak semua masyarakat melakukan sesuatu bagi bangsa kita."

Theo L Sambuaga
Pimpinan Umum Suara Pembaruan
"Kami sangat bangga dan berterima kasih, dengan kepedulian yang sudah ditunjukkan oleh Obor Berkat Indonesia dalam upaya menolong orang-orang yang tengah menghadapi bencana di negeri kita. Dimulai dari Banjir Bandang di Wasiour Papua Barat, Gempa dan tsunami di Mentawai Sumatera Barat dan menyusul Merapi di Yogyakarta yang terjadi secara berurutan, tim Obor Berkat Indonesia (OBI) ada di sana untuk menolong, baik dalam bantuan medis (dokter dan obat-obatan) juga bantuan paket logistik. Bantuan kemanusiaan yang kami serahkan hari ini (12/11), merupakan sumbangan dari para pembaca Harian Umum Suara Pembaruan melalui "Dompet Kemanusiaan" yang diperuntukkan bagi saudara-saudara kita yang mengalami musibah. Harapan kami, bantuan ini bisa dipergunakan secara bijak dan mewakili harapan setiap pembaca yang sudah ambil bagian di dalamnya."

DR. H. Fauzi Bahar
Walikota Padang, Sumatera Barat
"Dulunya saya berpikir, dengan apa dan darimana dibangun lagi SD ini. Namun inilah kebesaran Allah, dengan menunjukkan tangan-Nya melalui MEEK dan Yayasan Obor Berkat Indonesia membangun kembali sekolah ini utuh dan besar sekaligus dengan perabotan, WC dan sebagainya. Suatu hal yang sangat luar biasa. Semoga dari pemberian yang luar biasa ini akan lahir anak-anak yang berprestasi dan mampu mengangkat derajat keluarganya. Atas nama pemerintahan kota Padang, kepada donator yaitu MEEK, K5 Basler Switzerland dan Yayasan Obor Berkat Indonesia… Terima kasih yang sebesar-besarnya. Tidak ada kata yang bisa saya berikan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan sekolah ini. Saya tidak bisa membayangkan bangunan sekolah yang semegah ini. Semua ini adalah hal yang perlu kita syukuri dan saya berjanji akan membayarnya dengan prestasi anak-anak."

Wardaningsih
Salah seorang pengajar di SD Pucanganom, Yogyakarta
"Waktu kejadian merapi yang pertama, kami belum begitu ketakutan karena Merapi memang sering dan biasa seperti itu, seperti tahun-tahun yang lalu. Tapi setelah hujan abu, hujan kerikil semua ketakutan dan malam sebelumnya kita sudah berangkat mengungsi. Waktu hujan mulai semakin lebat, listrik mati dan desa mulai sepi, kemudian terdengar suara yang keras menggelegar seperti mercon. Ya, akhirnya merapi meletus. Suasananya sangat mencekam di sini, hanya anak-anak muda yang masih siaga. Saya merasa ngeri dan mengajak keluarga mengungsi. Waktu itu, para siswa saya juga mengungsi dan tersebar dibeberapa tempat pengungsian. Hampir tiga minggu kita meliburkan anak-anak sekolah karena situasinya memang sangat kacau waktu itu. Kita tidak bisa memberikan pelajaran, hanya memantau mereka dan memastikan di pengungsian mana mereka berada. Kalau ada guru di pengungsian mereka, ya sedikit-sedikit diberi pelajaran. Dengan bantuan yang OBI berikan, khususnya paket sekolah bagi siswa kami (SD Pucanganom, Muntilan), sungguh kami sangat berterima kasih. Semoga bantuan dari OBI ini berguna bagi anak-anak kami dan cukup membahagiakan mereka. Terutama, bantuan ini juga bisa menghibur mereka untuk melupakan hal-hal yang kemarin mereka alami."