Pedagang Pecel Lele ini berhasil mendapatkan Ijasah SMAnya dari PKBM OBI
- 2021-08-16
- Author : Anastasia Aprita Lusi Ekanaru
- Views : 1086

Yoel menyesal telah meninggalkan sekolahnya dulu dan sekarang masih menjadi beban keluarga
Menyadari bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dengan tangan terbuka OBI menerima siapa pun, usia berapa pun, dari kalangan mana pun untuk bisa mengecap pendidikan dan mendapatkan ijasah yang menjadi hak mereka.
Yoel Candra (21 tahun) yang akrab disapa Yoel adalah salah satu siswa di program Paket C (setaraf SMA) di sekolah OBI Tanah Merah, Jakarta. Yoel adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai tukang ojek on line dan ibunya sebagai pengasuh anak.
Sejak kelas 4 SD, Yoel sudah mengenal warnet (warung internet), sehingga ia tidak pernah langsung pulang ke rumah setelah selesai bersekolah. Ketagihan bermain game on line di warnet telah melekat pada diri Yoel sampai ia duduk di bangku SMA. Bahkan Yoel sampai membolos sekolah, memungut parkir liar, bahkan menjadi bajing loncat (pemalak supir-supir kontainer) bersama dengan teman-temannya. Semua itu dilakukan Yoel untuk mendapatkan uang supaya bisa bermain game on line di warnet.
Suatu hari teman-teman Yoel di jalanan tertangkap oleh Petugas Satpol PP, dan hanya Yoel saja yang berhasil kabur. Yoel sempat menjadi buronan selama 3 bulan, yang membuatnya menjadi ketakutan dan meninggalkan pekerjaan itu dan juga meninggalkan teman-temannya.
Sejak itu, Yoel putus sekolah dan memilih untuk bekerja di warnet yang waktu itu sedang membutuhkan tenaganya. Ia mendapatkan banyak teman-teman di warnet ini, tetapi kebanyakan dari mereka berusia jauh lebih tua darinya dan pengangguran. Kurang lebih dua tahun ia menjadi penjaga warnet, ia mendengar ada lowongan untuk karyawan gudang, namun dibutuhkan ijazah minimal SMA. Teman-temannya di warnet diterima di perusahaan itu tapi Yoel tidak bisa ikut melamar pekerjaan itu karena ia tidak mempunyai ijasah SMA.
"Saat saya ditinggal oleh teman-teman, saya menyesal telah meninggalkan sekolah. Di lingkungan rumah, saya juga sudah menjadi bahan omongan tetangga karena saya hanya menjadi beban keluarga saja."
Yoel akhirnya tersadar dan menyesal dengan apa yang sudah diperbuatnya selama ini. Ia sadar membuang banyak waktu untuk melakukan hal yang sia-sia. Yoel bertekad untuk kembali sekolah, dan saat mendapatkan informasi mengenai PKBM OBI dari salah seorang temannya, ia langsung mendaftarkan diri mengikuti program paket C.
Setahun belajar di PKBM OBI membuat Yoel kembali bersemangat belajar supaya ia bisa meraih cita-citanya. Saat masih di sekolah PKBM OBI, Yoel rajin ikut kegiatan kolompok diskusi rohani dan kelas motivasi, sampai akhirnya Juni 2021 yang lalu Yoel dinyatakan lulus ujian Paket C dan hal ini membuatnya sangat senang dan bersyukur. Saat ini dia bekerja di warung pecel lele sambil tetap berusaha untuk bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik saat waktunya tiba. Tetap semangat Yoel!!!
LR