Jadi Anak Broken Home Tidak Membuat Togar Patah Semangat Sekolah Lagi di PKBM OBI
- 2023-05-24
- Author : Anastasia Aprita Lusi Ekanaru
- Views : 273

Togar mulai sadar bahwa menyelesaikan sekolahnya adalah jalan satu-satunya agar mendapatkan pekerjaan yang baik.
Kehidupan bisa memberikan banyak hal yang tidak terduga, begitu juga yang dialami oleh Togar Riski Dinata Sianturi (17 tahun). Pemuda yang kerap dipanggil Togar oleh orang-orang di sekitarnya ini memiliki lika-liku kehidupan yang tidak biasa dilewati anak seusianya. Hal itu berawal dari perpisahan kedua orang tuanya beberapa tahun lalu. Ayahnya menikah lagi dan tidak memberikan nafkah lagi untuk keluarganya. Oleh sebab itu, ibunya harus bekerja serabutan seorang diri demi menghidupi Togar dan kedua adiknya. Melihat ibunya bekerja keras sendirian, Togar memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu ibunya mencari nafkah. Karena tempat tinggal mereka di pinggiran Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mereka kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Kemudian mereka pindah ke rumah kakeknya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di rumah kakeknya, mereka sekalian membantu menjaga warung milik kakek Togar. Sebagai anak sulung, Togar berfikir untuk mencari pekerjaan. Namun keinginannya tersebut terhambat dikarenakan ia tidak memiliki Ijazah apapun karena berhenti sekolah. Akhirnya, ia mencari tahu sekolah yang gratis di dekat rumah kakeknya. Melalui tetangganya Togar mendapatkan informasi mengenai sekolah OBI, kemudian ibunya segera mendaftarkan Togar dan adiknya.
Setelah beberapa bulan masuk sekolah, Togar dan keluarganya kembali diterpa masalah. Mereka diusir dari rumah kakeknya, kembali lagi mereka harus menumpang di rumah saudara ibunya. Togar sangat marah sekaligus sedih melihat kondisi keluarganya saat itu. Ia bertekad kuat ingin mencari uang demi membayar kontrakan sendiri untuk tinggal bersama ibu dan adik-adiknya. Akhirnya, ia kembali berhenti sekolah dan rela bekerja menjadi manusia silver. Usahanya ternyata tidak semulus yang dibayangkan, ia bersama teman-temannya ditangkap oleh Satpol PP di daerah Parung, Bogor dan tidak diperbolehkan lagi mencari uang dengan menjadi manusia silver, kemudian diminta pulang ke rumah masing-masing.
Setelah melalui kejadian tersebut, Togar kembali untuk bersekolah dan belajar di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) OBI dan mengikuti kegiatan membatik di sanggar belajar anak School Of Life (SOL) Rawasengon. Puji Tuhan! Melalui bimbingan secara rohani, pemberian motivasi, dan bimbingan dari guru-guru di SOL Rawasengon, Togar mulai sadar bahwa menyelesaikan sekolahnya adalah jalan satu-satunya agar mendapatkan pekerjaan yang baik. Bulan ini Togar sudah mengikuti ujian assessment sumatif di PKBM dan ingin melanjutkan sekolah lagi, berniat memperbaiki keadaan keluarganya.