Vini dan Voni
- 2015-09-14
- Author : Alekcander Sigalingging
- Views : 3064

Sejak kecil Vini dan Voni sudah menjadi sahabat karib.
Suatu hari kedua sahabat karib ini memutuskan untuk berjalan melintasi Pantai Panjang Bengkulu. Ketika beberapa jam mengarungi pantai tersebut,Vini dan Voni mulai bertengkar. Voni menampar pipi sahabat karibnya, Vini. Setelah ditampar pipinya, hati Vini terluka. Kemudian, tanpa berkata sepatah kata, Vini membuat tulisan di pasir: "HARI INI SAHABAT KARIBKU MENAMPAR PIPIKU."
Kemudian, esok harinya mereka meneruskan perjalanannya di pantai yang banyak dikelilingi pohon cemara itu. Hingga sore hari, ketika memandang sunset yang begitu luar biasa indahnya, Vini dan Voni memutuskan untuk beristirahat dan berenang. Beberapa menit kemudian terdengar suara teriakan. Vini yang pipinya ditampar, terbawa arus ombak kemudian tenggelam. Akan tetapi, Voni yang jago berenang berhasil menyelematkan Vini.
Setelah sadar, Vini pun kembali membuat tulisan. Kali ini Vini mengukir sebuah kalimat di sebuah batu karang: "HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU."
Voni sangat heran dengan sikap sahabat karibnya itu, yang membuat dua tulisan berbeda. Voni bertanya kepada Vini,"Setelah aku menampar kamu menulis di pasir, dan sekarang setelah aku menolong kamu menulis di batu?"
Vini pun menjawab pertanyaan sahabatnya itu, "Ketika seseorang menyakiti, kita harus menuliskannya di pasir; sehingga angin bisa memaafkan kita. Namun, saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu; supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapuskan ingatan indah itu dengan meniupnya lenyap tak terbekas."
Belajarlah untuk menuliskan kepedihanmu di pasir dan mengukir pengalaman baikmu di batu karang.
Biarlah pengalaman baik itu tinggal abadi dan jangan sampai kepedihan terus disimpan di dalam hati. Apalagi, jika itu terkait dengan seorang sahabat atau mereka yang terdekat dengan kita.